Beranda | Artikel
Bersihnya Hati
Kamis, 14 September 2023

Bersama Pemateri :
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr

Bersihnya Hati adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Hadits-Hadits Perbaikan Hati. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada Senin, 25 Safar 1445 H / 11 September 2023 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Bersihnya Hati

اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِن فِتْنَةِ النَّارِ وعَذابِ النَّارِ، وفِتْنَةِ القَبْرِ وعَذابِ القَبْرِ، وشَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى وشَرِّ فِتْنَةِ الفَقْرِ، اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِن شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ قَلْبِي بماءِ الثَّلْجِ والبَرَدِ، ونَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطايا كما نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وباعِدْ بَيْنِي وبيْنَ خَطايايَ كما باعَدْتَ بيْنَ المَشْرِقِ والمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِنَ الكَسَلِ، والمَأْثَمِ والمَغْرَمِ.

“Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari fitnah neraka, adzab neraka, fitnah kubur, dan adzab kubur. Aku juga berlindung kepada Engkau dari keburukan fitnah kekayaan dan keburukan fitnah kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari keburukan fitnah Dajjal. Ya Allah, cucilah hatiku dengan air salju dan bongkahan-bongkahan es yang turun dari langit. Bersihkanlah hatiku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku seperti Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari kemalasan, dosa-dosa, dan terlilit hutang. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Abi Aufa, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa:

‏اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ الْبَارِدِ اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا طَهَّرْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ ‏ ‏الدَّنَسِ ‏ ‏وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ ذُنُوبِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

“Ya Allah, sucikanlah aku dengan salju, dengan bongkahan es yang turun dari langit, dan juga dengan air dingin. Ya Allah, sucikanlah hatiku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau sucikan baju yang putih dari kotoran. Jauhkanlah antara aku dan antara dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.” (HR. Muslim dan Ahmad, dan ini lafal dalam musnad Imam Ahmad)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu: “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika Takbiratul Ihram dalam shalat, beliau diam sejenak sebelum membaca Al-Fatihah. Maka aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, apa yang engkau baca ketika engkau diam sejenak antara Takbiratul Ihram dengan membaca surah Al-Fatihah?’ Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

“Ya Allah jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku, sebagaimana engkau jauh antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku, sebagaimana dibersihkannya baju putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari dosa-dosaku dengan salju, dengan air dan dengan bongkahan es.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihat juga: Bacaan Doa Iftitah dan Sunnah-Sunnah Shalat

Ini adalah doa-doa yang agung yang datang dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, baik beliau berdoa ketika shalat maupun di luar shalat. Kalau kita perhatikan, ternyata dalam doa-doa ini berulang-ulang permohonan Nabi kepada Allah untuk mensucikan hati beliau, membersihkannya, dan mencucinya dari dosa-dosa dengan air, salju, maupun dengan al-barad (bongkahan es). Ini menunjukkan akan perhatian yang besar agar hati ini bisa menjadi bersih dengan bersih yang sempurna, sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari kotoran. Karena kalau baju putih ada kotoran sedikit kelihatan, kalau sudah bersih berarti sangat bersih, berbeda dengan baju-baju berwarna yang lain.

Ibnul Qayyim berkata: “Aku bertanya kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang makna doa ini: ‘Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju, dan dengan bongkahan es.’ Bagaimana dosa-dosa bisa disucikan dengan perkara-perkara tersebut? Dan apa faedah mengkhususkan air, salju dan bongkahan es -dan riwayat yangin dengan air yang dingin-?’ Padahal kita ketahui air yang panas lebih memudahkan untuk membersihkan.`”

Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Ta’ala mengatakan: “Dosa-dosa itu mengakibatkan munculnya panas dan najis pada hati, dan juga melemahkan hati.

Maka ketika dosa-dosa menimpa hati, hati menjadi lemah, kendor, dan juga api syahwat berkobar, dan juga menajiskan hati tersebut. Karenanya dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan itu seperti kayu bakar yang membuat api semakin berkobar dan semakin menyala-nyala. Oleh karenanya semakin banyak dosa-dosa, maka api yang ada di hati semakin berkobar, dan hati sendiri semakin lemah.

Maka fungsi air adalah untuk menghilangkan kotoran dan meredamkan api. Dan jika air tersebut bukan sekedar air, bahkan air yang dingin, maka ini menjadikan tubuh menjadi kuat dan kokoh. Jika air tersebut disertakan dengan salju dan bongkahan es, maka ini lebih dingin dan juga menjadikan tubuh semakin kuat dan kokoh. Maka ini lebih mudah untuk menghilangkan dosa-dosa.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh hamba-hambaNya untuk membersihkan hati-hati mereka dari penyakit-penyakit dan kotoran-kotoran hati. Agar hati menjadi suci dan bersih. Al-Qur’an dan Sunnah telah menunjukkan akan urgensinya membersihkan dan mensucikan hati.

Di antaranya firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ‎﴿١﴾‏ قُمْ فَأَنذِرْ ‎﴿٢﴾‏ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ‎﴿٣﴾‏ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ‎﴿٤﴾

“Wahai orang yang berselimut, bangkitlah dan berilah peringatan, dan agungkanlah Rabbmu. Dan bajumu sucikanlah.” (QS. Al-Muddassir[74]: 1-4)

Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala ketika mengomentari ayat ini, beliau berkata bahwa mayoritas ahli tafsir dari kalangan Salaf, demikian juga setelah mereka menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan “baju” dalam ayat ini adalah hati. Dan yang dimaksud “sucikanlah” adalah dengan memperbaiki amal dan akhlak.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menyuruh untuk membersihkan hati kita. Demikian juga dalam ayat yang lain, Allah berfirman:

  أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ 

“Mereka itulah orang-orang yang Allah tidak ingin mensucikan hati mereka. Bagi mereka di dunia kehinaan, dan mereka di akhirat mendapatkan adzab yang pedih.” (QS. Ash-Shams: 9)

Ibnul Qayyim Rahimahullah mengomentari ayat ini: Ayat ini menunjukkan bahwa sucinya hati tergantung kehendak Allah Ta’ala, karena Allah mengatakan, “Mereka orang-orang yang Allah tidak menginginkan hati mereka suci.” Berarti hati bisa menjadi suci jika dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya ketika Allah tidak ingin hati orang-orang (pengucap kebatilan dan yang menyimpang dalam kebenaran) menjadi bersih, maka tidak akan bersih hati mereka.

Dan ayat ini juga menunjukkan bahwasanya siapa yang tidak Allah bersihkan hatinya, maka dia akan mendapatkan kehinaan di dunia dan juga akan mendapatkan adzab di akhirat, sesuai dengan kadar najis dan keburukan yang ada dalam hatinya.

Oleh karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan surga atas orang-orang yang dalam hatinya ada kenajisan dan ada kotoran. Dan tidak mungkin masuk surga kecuali hatinya sudah bersih dan suci. Karena surga adalah tempat untuk orang-orang yang bersih. Oleh karena itu nanti akan dikatakan kepada penghuni surga:

 طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

“Kalian baik dan suci, maka masuklah kalian ke dalam surga dengan abadi.” (QS. Az-Zumar[39]: 73)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 yang penuh manfaat ini.

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Baiknya Hati dengan Iman


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53326-bersihnya-hati/